Tumbuh di masa sulit, ini dia 10 tips-nya

Masih inget tentang artikel rapor 2015?

Seperti halnya raport, pasti ada yang mendapat juara, dan ada juga yang mendapatkan nilai merah. Sangat menarik karena kondisi ekonomi dan politik memang masih relatif rawan. Di sisi yang lain sebagai pengusaha juga dituntut lebih smart dengan peningkatan berbagai biaya seperti tenaga kerja, biaya listrik, bahan baku, dan banyak lagi lainnya.

Jika Anda masih bertahan dengan profit dan cashflow positif itu adalah kabar yang sangat menggembirakan. Ada beberapa fenomena yang perlu kita cermati terutama menghadapi 2016 yang sudah hampir berjalan 1 bulan ini.

1. Pembeli saat ini lebih mengetatkan keuangannya. Mereka cenderung akan berhati-hati dalam belanja, sehingga takut coba-coba produk baru, ke toko baru, brand baru, atau beli melalui channel baru. Pembeli lebih percaya ke toko langganan, produk langganan, dan channel yang sudah biasa dia pakai.

2. Di banyak bisnis, kembali memilah data pelanggan, untuk menemukan pelanggan yang masih sehat keuangannya, dan fokus pada segmen market yang masih memiliki daya beli.

Menghadapi hal tersebut ada catatan penting dan salah satu mantan CEO Astra Pak Teddy Rachmat yaitu bisnis harus dapat membaca dan mengikuti arah angin. Apa artinya?

Pastikan bisnis kita dalam trend yang naik, atau kita masuk dalam sub-kategori bisnis kita yang dimana niche-nya masih ada pertumbuhan.

Bagaimana caranya agar tetap tumbuh walau di masa yang sulit, berikut 10 tips dari pak rosihan, salah satu penggerak UMKM :

  • Siapkan Business Plan secara proaktif, buat bulanan, paling lama 3 bulan. Siapkan backup rencana jika situasi masih meleset dari asumsi
  • Manage tim kita, diusahakan betul-betul hanya melakukan aktivitas yang menghasilkan penjualan dan profit
  • Konsentrasi penuh mengurusi pelanggan lama, dengan cara menarik kembali untuk membeli, meningkatkan nilai pembelian. Daripada mencari pelanggan baru
  • Adaptasikan produk dan layanan kita.Kita bisa melakukan pengamatan kondisi bisnis, dan menyesuaikan produk dan layanan untuk saat ini sesuai iklim permintaan
  • Pahami kembali pelanggan kita. Kita tidak boleh berasumsi bahwa perilaku pelanggan lama kita tidak berubah. Krisis atau perlambatan eknomi di semua sektor, tentu mengubah perilaku belanja pelanggan kita, bahkan bisa berubah dramatis
  • Analisa segmen dan segmentasikan kembali positioning kita. Perilaku pelanggan yang berubah meleburkan segmen dan membentuk segmen baru.
  • Yuk manfaatkan semua channel kembali. Yang terbiasa channel online yuk belajar offline, yang biasa offline yuk online.
  • Yang sudah berjualan di banyak channel, yuk di integrasikan saling menguatkan antar cahnnel
  • Untuk promosi, saatnya Micro Targetting … promosi tepat sasaran. Jika email blast, ya kirim email sesuai target. Jika WA blast, ya kumpulkan dulu data WA secara targeted.
  • Kumpulkan semua respon, respon pelanggan saat krisis penjualan bisa menjadi masukan bagi produk dan services kita

Pastikan bisnis berjalan sangat efisien. Pastikan Anda tetap survive, dan cari celah baru untuk tetap bertumbuh.

Memanfaatkan Peluang Dari Kenaikan Harga BBM

“Problem is a Mother of Invention”
Itu kata salah satu pesan penting guru saya pagi ini.

Beberapa hari yang lalu seluruh masyarakat Indonesia pasti banyak sekali yang berbicara tentang BBM, tentang dikhianati, janji palsu, dan macam-macam lagi. Sebagian menanggapi secara reaktif ditunjukkan dengan nada-nada negatif. Sebagian lagi netral dan cenderung positif untuk mencari solusi atas masalah yang akan dihadapi, bahkan ada yang langsung menyamber dengan memanfaatkan peluang dari kenaikan harga BBM.

Lalu, kita termasuk yang mana ?

Jika anda seorang pengusaha tangguh, tentu masalah seperti diatas tentu hal yang biasa kita temui. Pengusaha itu menghadapi kendala dari saat mereka bangun di pagi hari, apakah untuk mencari pelanggan, mengirimkan pesanan, memuaskan client hingga memuaskan investor. Berjuang untuk memenuhi gaji diri sendiri dan gaji karyawan, dan berurusan dengan berbagai hal yang tak terduga 🙂

peluangPengusaha tangguh mampu merubah kesulitan menjadi keuntungan. Mereka muncul dari masalah di pasar untuk menghasilkan kesuksesan. Coba perhatikan John D. Rockefeller, Thomas Edison dan Steve Jobs mereka semua menjadikan kesulitan, masalah dan kendala menjadi jalan keluar.

Ada 5 jurus yang kita bisa coba :
1. Keep a cool head.
Tetap tenang. Kadang kita memikirkan terlalu extrem kiri atau kanan. Coba berhenti sejenak, mencari pandangan baru, teman baru, dan suasana baru

2. Think differently
Jangan berpikir dengan cara yang sama untuk mengatasi hal yang berbeda. Coba cara lain yang belum pernah kita lakukan sebelumnya.

3. Ignore the rules.
Kadang anda harus keluar dari pakem dan jalur ketika ketidakseimbangan terjadi. Biasanya jual murah, sekarang coba jual mahal. Biasanya jual tempo, sekarang juallah dengan cash keras.

4. Anticipate (think negatively)
Selalu siapkan plan B. Tidak seorangpun menjamin strategy yang sudah dibuat akan berjalan dengan mulus. Kita harus siap brosur yang kita sebar tidak menghasilkan penjualan, fb ads yang dipasang tidak mendapat respon. Selalu perbaiki dan perbaiki. Keep innovate and trying!

5. Amor fati (or love your fate)
Menerima dengan ikhlas. Nikmati saja perjalanan usaha kita setiap hari. Jalan kaki, naik sepeda, naik angkot tidak lebih hina dibanding naik mobil mewah. Kebahagiaan adalah menerima kondisi kita saat ini dari terus berusaha mencari peluang dan take ACTION!

selamat bersenang senang sahabat!
Jangan lupa subscribe email anda di kolom sebelah kanan untuk update artikel keren!